PENCERNAAN KIMIAWI MANUSIA
Sistem pencernaan manusia
- Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
Proses pencernaan
- Pencernaan di mulut dan rongga mulut: makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva
- Disalurkan melalui faring dan esophagus
- Pencernaan di lambung dan usus halus: dalam usus halus diubah menjadi asaam-asam amino, monosakarida, gliserida dan unsure-unsur dasarnya yang lain.
- Absorbsi air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (Faeses).
- Faeses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus
Diagram sistem pencernaan
- Kelenjar ludah
- Parotis
- Submandibularis (bawah rahang)
- Sublingualis (bawah lidah)
- Rongga mulut
- Tekak / Faring
- Lidah
- Kerongkongan / Esofagus
- Pankreas
- Lambung
- Saluran pankreas
- Hati
- Kantung empedu
- Usus dua belas jari (duodenum)
- Saluran empedu
- Usus tebal / Kolon
- Kolon datar (tranverse)
- Kolon naik (ascending)
- Kolon turun (descending)
- Usus penyerapan (ileum)
- Sekum
- Umbai cacing
- Poros usus / Rektum
- Anus
Kendali Syaraf Pada Saluran Pencernaan
- Impuls parasimpatis → mengeluarkan efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas yang meliputi motilitas dan sekresi cairan pencernaan.
- Impuls simpatis → dibawa medulla spinalis, menghambat kontraksi otot polos, mengurangi motilitas, menghambat sekresi pencernaan.
- Pleksus Meissner dan Auerbach → sisi sinapsis untuk serabut praganglionik parasimpatis, berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran
Struktur saluran pencernaan
- Struktur saluran pencernaan tiap vertebrata berbeda-beda atau disesuaikan dengan bentuk tubuh, jenis makanan, dan fungsi sistem pencernaan.
- Mulut
- Pipi
- Lidah
- Kelenjar ludah
- Gigi
Mulut
- Dalam pengertian luas istilah mulut sama artinya dengan rongga mulut.
- Rongga mulut dimulai dari mulut dan berakhir pada faring.
- Letak mulut pada posisi terminal dan ventral, sedangkan batas rongga mulut berupa epitel berlapis gepeng tanpa tanduk.
- Sel-sel superfisialnya berinti dan mempunyai granula-granula keratin di bagian dalamnya.
- Dalam rongga mulut terdapat kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan mucus sebagai pembasah dan pelicin makanan.
- Atap mulut terdiri dari palatum keras dan lunak, diliputi oleh epitel berlapis gepeng.
- Palatum keras adalah membran mukosa yang melekat pada jaringan tulang, sedangkan palatum lunak mempunyai pusat otot rangka dan banyak kelenjar mukosa pada lapisan submukosanya.
- Fungsi mulut adalah sebagai penerima makanan.
- Mulut beberapa hewan sebagai pengambil makanan karena terdapat rahang maksila dan mandibula.
- Organ-organ didalam rongga mulut antara lain: gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
Pipi
- → mengandung otot buksinator mastikasi, lapisan epitelnya secara kontinyu mengalami abrasi (pengelupasan)
Lidah
- Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa.
- Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.
- Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus
Fungsi lidah:
- untuk mengaduk makanan yang dikunyah
- menelan makanan
- mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata(Yatim, 1996).
Kelenjar ludah
- Kelenjar ludah terbentuk dari jaringan epitel dan menghasilkan secret.
- Ciri-ciri: sel glandularis, duktus interkalaris, saluran bercolak, menghasilakan mucus dan enzim amylase
Ada 3 pasang kelenjar ludah menurut tempatnya:
- Glandula parotis (kelenjar bawah telinga), sel penyusun: sel serous, bentuk kelenjar asiner bercabang majemuk, bermuara dekat gigi molar atas yang kedua
- Glandula submaksiksilaris (kelenjar bawah rahang), bermuara di dekat pangkal lidah, bentuk kelenjar tubuloasiner bercabang majemuk, sel penyusun: sel serous (banyak) dan sel mukus. Sel serous, inti agak banyak dan sitoplasmanya mengandung butir-butir zimogen. Sel mukus, berinti gepeng dan terletak di bagian basal.
- Glandula subligualis (kelenjar bawah lidah, bermuara dekat pangkal lidah, bentuk kelenjar tubuloasiner bercabang majemuk, sel penyusun: sel mucus (Yatim, 1996).
Gigi
- Ciri-ciri gigi, antara lain: tersusun dalam 2 lengkung, terletak pada maxilla dan mandibula dan masing-masing gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas ginggiva (atau gum) yaitu mahkota dan di bawah ginggiva yaitu akar (mempertahankan gigi dalam lekuk tulang atau alveolus).
- Bentuk gigi diantaranya : gigi seri (untuk memotong), gigi taring (untuk merobek), gigi geraham (untuk menghaluskan) yang terbagi menjadi gigi geraham depan dan belakang.
- Gigi berfungsi dalam proses penghancuran makanan
Organ saluran setelah mulut yaitu
Esofagus
- Panjang ± 25 cm diameter 2.5 cm,
- Berawal dari lariofaring menuju ke hiatus esofagus sampai ke lambung
- Dapat melakukan gerakan peristaltik
Lambung
- Terdiri atas bagian gastroesofagus (persambungan mulut lambung dengan bagian akhir esofagus), bagian fundus (bagian yang menonjol), badan lambung, bagian pilorus (akhir lambung)
Fungsi lambung :
- Penyimpanan makanan
- Produksi kimus (massa homogen setengah cair; berkadar asam tinggi)
- Digesti protein → melalui sekresi tripsin dan asam klorida
- Produksi mukus → melindungi dari pengikisan dinding lambung oleh asam lambung sendiri
- Produksi faktor intrinsik : glikoprotein dan penguraian vitamin B12
- Absorbsi → hanya alkohol dan obatan-obatan larut lemak yang dapat diserap lambung
Sekresi kelenjar lambung :
- Kelenjar lambung → cairan mukus
- Kelenjar fundus, terdiri atas : · Sel chief → mensekresi pepinogen, lipase, dan renin lambung Sel parietal → mensekresi asam klorida · Sel leher mukosa → mensekresi barrier mukus untuk mencegah kerusakan akibat autodigesti (pengikisan dinding lambung oleh HCl)
- Kelenjar pilorus → mensekresi mukus dan gastrin, fungsinya :
- Merangsang sekresi lambung
- Meningkatkan motilitas usus dan lambung
- Mengkonstriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter pilorus
- Stimulasi sekresi pankreas
Digesti dalam lambung :
- digesti protein → pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh asam klorida.
- digesti lemak → lipase lambung menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol dengan kondisi pH yang rendah
- kendali pengosongan lambung : · Pengosongan dipengaruhi oleh peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, jenis makana.
- Pengosongan dihambat oleh hormon duodenum dengan mekanisme refleks umpan balik enterogastrik yang memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan tertentu hingga dapat diproses
Usus halus
- Diameter 2.5 cm
- Panjang 3 – 5 meter
- Terbagi atas
- duodenum → merupakan muara empedu dan pankreas
- yeyunum
- ileum
Anatomi dinding usus :
- plicae circulares → lipatan sirkular mukosa yang mengitari lumen
- villi → tonjolan menyerupai jari memanjang ke lumen dari permukaan mukosa mengandung jaring – jaring kapiler dan pembuluh limfe ( lakteal ).
- Mikrovilli → lipatan-lipatan menonjol kecil pada membran sel yang ada di tepi sel epitelial.
Kelenjar Intestinum tenue
- Kripta Lieberkuhn → menghasilkan enzim dan hormon
- Kelenjar penghasil mukus
- Sel goblet → memproduksi mukus pelindung
- Kelenjar Brunner → memproduksi mukus yang melindungi duodenum terhadap kimus asam dan cairan lambung
- Kelenjar enteroendokrin → menhasilkan hormon gastrointestinal
Fungsi usus halus :
- mengakhiri proses pencernaan, proses ini diakhiri oleh enzim pankreas, enzim usus, dan dibantu oleh sekret empedu
- mengabsorbsi produk digesti
Usus besar
Bagian-bagian usus besar :
- sekum → kantung tertutup yang menggantung di bawah area katup ilosekal
- kolon → memiliki tiga divisi : – kolon asenden – kolon transcenden – kolon desenden
- rektum
Fungsi usus besar :
- mengabsorbsi 80 – 90 % air dan elektrolit
- bakteri kolon mampu mencerna sedikit selulosa
- bakteri kolon juga memproduksi vitamin K, ribovlavin dan tiamin .(Natalie,2003).
Kelenjar-kelenjar Pencernaan di luar Saluran Pencernaan
Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar ynag terbesar di dalam tubuh.
Fungsi hati antara lain:
- mengahasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu,
- menyimpan lemak dan glikogen serta albumin,
- mensintesis protein plasma darah,
- detoksifikasi zat-zat toksis,
- merombak eritrosit yang rusak,
- eliminasi asam amino menjadi urea, menyimpan vitamin A dan B dan berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak
- menghasilkan suatu hormone (Jasin,1992).
Pankreas
Ciri-ciri pankreas antara lain:
- Kelenjar ini hanya terdapat pada vertebrata dan semua hewan vertebrata memilikinya.
- Pada Pisces, Amphibia dan Reptilia pancreas terletak di antara lambung dan duodenum, sedangkan pada Aves dan Mammalia terletak diantara parsasenden dan desenden duodeni.
- Merupakan organ majemuk, karena menpunyai fungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun sebagai kelenjar endokrin.
- Bagian eksokrin. Merupakan kumpulan asini pancreas. Tiap asini berlumen sempit, dengan sel-sel sekretori berbentuk pyramid. Bagian ini menghasilkan enzim protease, nuclease, amylase dan lipase.
- Bagian endokrin. Merupakan pulau-pulau Langerhans, tersebar diantara kelenjar eksokrin. Bagian ini terbentuk oleh sel, sel B
Empedu
Komposisi empedu
- 97 % air
- pigmen empedu biliverdin → berwarna hijau
- pigmen empedu bilirubin → berwarna kuning → mewarnai urine dan feses. Pada kasus kerusakan fungsi hati dimana bilirubin akan masuk dalam pembuluh darah sehingga seluruh jaringan di tubuh berwarna kuning (jaundice).
- garam-garam empedu : terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino.
- Setelah disekresi ke dalam usus, garam tersebut direabsorbsi dari illeum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang kembali.
- Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.
Fungsi garam empedu dalam usus halus
- emulsifikasi dan saponifikasi lemak : garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam usus halus yang kemudian menghasilkan globulus lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
- absorbsi lemak : garam empedu membantu absorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
- pengeluaran kolestrol dari tubuh : garam empedu berikatan dengan kolestron dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil disebut micelle yang akan dibuang melalui feces
- merangsang peristaltis usus sehingga empedu bekerja sebagai laksatif alamiah.
- empedu adalah saluran untuk ekskresi pigmen dan substansi toksik dari aliran darah, seperti alkohol dan bahan kimia lainnya
- empedu juga berfungsi sebagai deodoran untuk feses, mengurangi bau yang menyengat.
- Hal ini semata-mata dihubungkan dengan kenyataan bahwa kekurangan garam-garam empedu berarti pencernaan lemak buruk, sehingga lemak di dalam usus tetap berlebihan, melapisi makanan lain dan mencegah pencernaan dan absorbsi.
- Akibatnya, protein dan lemak yang tidak tercerna diserang oleh bakteri pembusuk dan mengalami dekomposisi yang menghasilkan kelebihan hidrogen yang disulfurasi, yaitu gas yang menyebabkan bau feses abnormal, drainase yang menyengat, dan berbau seperti telur busuk
Kendali pada sekresi dan aliran empedu
- Sekresi empedu diatur oleh faktor syaraf (impuls parasimpatis) dan hormon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas.
- Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus halus, CCK dilepas untuk mengkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasi sfingter Oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum
Kandung empedu
- Kandung empedu adalah kantong muskular hijau menyerupai pir dengan panjang 10 cm.
- Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan hati.
- Kapasitas total kandung empedu kurang lebih 30 ml sampai 60 ml.
Kandung empedu Fungsinya :
- menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus disekresi oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam duodenum. Di antara waktu makan, sfingter Oddi menutup dan cairan empedu mengalir ke dalam kandung empedu yang relaks. Pelepasan cairan ini dirangsang oleh CCK
- mengkonsentrasikan cairannya dengan cara mereabsorbsi air dan elektrolit. Dengan demikian kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati
Enzim Pencernaan
- Enzim yang membantu dalam proses pencernaan dihasilkan oleh kelenjar
- Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam mulut, lambung, pankreas dan usus.
- Enzim yang belum aktif disebut pro enzim atau zimogen.
Mulut.
- Di dalam mulut dihasilkan saliva yang mengandung enzim pregastruc esterase (lipase) dan α-umilase terutama pada ternak ruminaisa muda. Enzim α- umilase berperan dalam memecah pati (pada monogastrik dan unggas)
Lambung
- Sel–sel mukosa dalam perut menghasilkan cairan lambung sama dengan cairan pencernaan sama dengan gastric juice.
- Bagian-bagian perut yang terkait dengan enzim pencernaan adalah:
- Cardiac: menghasilkan kelenjar lendir
- Fundus:
- sel utama menghasilkan pepsinogen
- sel pariental menghasilkan HCl
- sel epithel menjadi mucin/lendir. Pepsin (endopeptidase) merupakan enzim pemecah rangkaian asam amino di bagian dalam/tengah. Enzim ini bekerja optimum pada pH 2.0 (1.5-4.6).
Getah Pankreas
Enzim – enzim mukosa doudenum menjadi enterokinase
- Tripsinogen menjadi Tripsin, endopeptidase, memecah ikatan pepsida pada AA Lys dan Arg.
- Chymotripsinogen menjadi chimotripsin; endopeptidase memecah peptidase khas pada AA aromatik
- Procarboxy peptidase A dan B menjadi Carboxy peptidase A dan B
eksopeptidase sama dengan memecah AA yang berada di luar/di ujung.
Carboxy peptidase A: memecah C ujung pada gugus umino dan karboksil
khusus untuk AA aromatik dan AA netral.
Carboxy peptidase B : pada AA leu, Arg dan Lys yang berada di ujung. - α–amilase: memecah pati (amilum) dan glikogen
- Disakarase pencerna KH meliputi : sukrase, maltase, isomaltese, laktase
- Lipase : memecah lemak
- Gelatinase sama dengan Parapepsin I Stabil pada pH 7.0
- Inaktif terhadap albumin darah
- Lebih khas untuk perencanaan gelatin
- Tidak mengandung fosfat serin Berbeda gugus AA ujungnya.
- Gastricsin sama dengan parapepsin II sama dengan parapepsin I, pH optimum sama dengan 3.0
- Rennin dihasilkan dalam lambung anak ternak yang minum susu, renin berfungsi untuk menggumpalkan (koagulasi) kasein (protein) susu menjadi parakasein. Parakasein ditambah Ca ++ menjadi kalsium parakaseinat (menggumpal mengendap). Rennin kaslium parakaseinat dicerna oleh pepsin dan disempurnakan pencernaannya di usus.
Usus adalah tempat pencernaan zat makanan yang paling sempurna dan efisien.
Usus sama dengan tempat mensekresikan 4 macam zat yaitu :
- Getah usus (doudenal juice) Bersifat alkalis Keluar melalui ductus (saluran) diantara vili. Sebagai pelumas dan melindungi dinding doudenum dari HEL yang masuk dari lambung.
- Getah pankreas
- Empedu
- Succus entericus
Proses Rangsangan Sekresi Enzim
- Asam (HCl) dari perut menjadi doudenum (merangsang dinding usus menjadi pusat hormon sekresi hormon secretin, secretin merangsang sel pangkreas sekresi getah pankreas (mengandung ion dikarbonat pH basah) sehingga pH akhir netral.
- Produk pencernaan lain (peptida) dari perut langsung ke usus, merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon pankreozimin merangsang sekresi proenzim dan enzim tripsin, chymotripsin carboxypeptidase A dan B; amilase dan lipase dari bentuk tidak aktif (zymogen) menjadi aktif (enzim).
- Empedu disekresikan oleh hati melalui ductus empedu dan disimpan di dalam kantong empedu, tidak disekresikan bila tidak diperlukan. Empedu mengandung garam Na = K, pigmen (bilirubin dan biliverdin), cholesterol dan lendir (mucin).
- Garam empedu penting untuk mengaktifkan Lipase pankreas dan mengemulsikan Lemak
Makanan Dicerna Secara Enzimatik Untuk Kemudian Diserap
- Selama proses pencernaan di dalam saluran pencernaan mamalia, ketiga jenis nutrien (yaitu karbohidrat, lemak dan protein) mengalami penguraian secara enzimatik menjadi senyawa pembangunnya.
- Penguraian ini diperlukan untuk pemanfaatannya, karena lapisan sel pada usus halus hanya dapat menyerap molekul-molekul yang berukuran relatif kecil untuk kemudian dikirim ke dalam aliran darah.
- Walaupun pencernaan dimulai dari mulut dan perut, tahap terakhir dari pencernaan semua komponen utama makanan dan absorpsi komponen pembangunnya ke dalam darah terjadi di dalam usus halus.
- Secara anatomis organ ini sesuai dengan fungsi, karena memiliki permukaan yang luas tempat terjadinya penyerapan.
- Usus halus bukan hanya panjang (12-14 kaki), tetapi permukaan bagian dalamnya memiliki banyak lipatan dengan sejumlah tonjolan kecil yang disebut vili.
- Setiap vili dilapisi oleh sel-sel epitel membentuk sejumlah mikrovili.
- Tonjolan vili memberikan permukaan yang sangat luas, di mana hasil akhir pencernaan dapat secara cepat diangkut melalui sel-sel epitel menuju pembuluh darah kapiler dan pembuluh limpa.
- Luas permukaan usus halus manusia kira-kira 180 m², sedikit lebih kecil daripada luas lapangan tenis.
- Mikrovili berisi kumpulan mikrofilamen aktif yang berhubungan dengan filamen miosin pada bagian dasar mikrovili.
- Sistem filamen tersebut menyebabkan mikrovili dapat bergerak seperti gelombang sehingga memberikan pengadukan setempat dan meningkatkan proses penyerapan makanan
- Golongan karbohidrat yang paling banyak dicerna oleh manusia adalah pati, polisakarida dan selulosa yang berasal dari tanaman, dan glikogen yang berasal dari hewan.
- Pati dan glikogen dihidrolisis sempurna oleh aktivitas enzim yang terdapat di dalam saluran pencernaan, menjadi molekul unit pembangunnya. yaitu D-glukosa bebas.
- Proses penguraian ini dimulai dari mulut selama penguraian makanan, dengan bantuan enzim amilase yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah.
- Amilase pada air ludah bekerja memutuskan sejumlah ikatan α (l —> 4) glikosida pati dan glikogen sehingga dihasilkan campuran senyawa maltosa glukosa dan oligosakarida.
- Kue crackers lambat laun terasa manis sewaktu kita mengunyahnya karena kandungan zat patinya. yang semula tidak berasa, dihidrolisa enzimatik menghasilkan gula.
- Proses penguraian pati, glikogen dan polisakarida lain menghasilkan D-glukosa berlangsung terus disempurnakan di dalam usus halus, sebagian besar oleh kerja pankreatik amilase, dibuat oleh pankreas dan disekresi melalui saluran pankreatik ke bagian atas usus halus.
- Bagian usus halus ini, tempat terjadinya hampir seluruh proses pencernaan disebut usus dua belas jari (duodenum)
- Disakarida diuraikan oleh enzim-enzim yang terletak di bagian luar lapisan sel-sel epitel yang membatasi usus halus.
- Sukrosa (gula tebu) dihidrolisa menjadi D-glukosa dan D-fruktosa oleh enzim sukrase atau disebut juga invertase:
- Laktosa dihidrolisis menjadi D-glukosa dan D-galaktosa oleh Iaktase atau disebut juga invertase- atau disebut juga β-galaktosidase
- Maltosa dihidrolisis oleh enzim maltase menjadi dua molekul glukosa.
- Manusia Asia dan Afrika dewasa pada umumnya tidak dapat mencerna laktosa (laktosa intoleran). Hal ini disebabkan karena tiadanya aktivitas enzim laktosa di dalam usus halus setelah masa bayi dan kanak-kanak.
- Pada penderita laktosa-intoleran, laktosa yang masuk ke dalam makanan akan tetap tinggal di dalam usus, di situ sebagian laktosa mengalami fermentasi oleh mikroorganisme usus.
- Sebagai akibat dari fermentasi tersebut, orang yang bersangkutan akan menderita diare dan terbentuk banyak gas di dalam perut (flatulensi)
- Di dalam sel epitel yang membatasi usus halus. D-fruktosa, D-galaktosa, D-manosa diubah menjadi bagian-bagian glukosa.
- Campuran senyawa heksosa sederhana yang dihas tersebut kemudian diserap ke dalam sel-sel epitelial yang membatasi usus dan kemudian diangkut aliran darah menuju hati
Pencernaan Protein
- Protein yang masuk dihidrolisis secara enzimatik menjadi asam-asam amino penyusunnya di dalam saluran pencernaan.
- Protein yang masuk ke dalam perut, akan merangsang pengeluaran hormon gastrin yang selanjutnya merangsang pengeluaran HC1 (asam lambung) oleh sel parietal kelenjar lambung, dan pepsinogen dari sel kepala. pH asam lambung berada di antara 1,5 dan 2,5.
- Keasaman asam lambung akan berfungsi sebagai antiseptik dan membunuh sebagian besar bakteri dan sel-sel lain.
- Di samping itu, juga menyebabkan protein globular mengalami denaturasi atau terbuka lipatannya pada pH yang rendah ini, menjadikan ikatan peptida dalam lebih terbuka terhadap hidrolisis enzimatik.
- Pepsinogen erat molekul 40.000), suatu prekursor yang tidak aktif atau zimopen diubah menjadi pepsin aktif di dalam cairan lambung oleh aktivitas enzim pepsin itu sendiri, ini adalah contoh autokatalisis.
- Dalam proses ini, 42 residu asam amino dipindahkan dari amino yang paling ujung pada rantai polipeptida pepsinogen sebagai campuran peptida-peptida kecil.
- Molekul pepsinogen sisanya yang tetap utuh, adalah pepsin yang aktif sebagai enzim (berat molekul 33.000).
- Dalam perut, pepsin menghidrolisis ikatan-ikatan peptida protein yang masuk, terutama asam amino aromatik tirosin. fenilalanin dan triptofan, dengan demikian memecah rantai panjang polipeptida menjadi campuran berbagai peptida-peptida yang lebih kecil
- Dengan masuknya kandungan asam dari perut ke dalam usus halus, pH yang rendah ini menyebabkan pengeluaran hormon sekretin ke dalam darah.
- Sekrefin merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat ke dalam usus halus untuk menetralkan HC1 lambung.
- Dengan demikian pH meningkat dari 1,5-2,5 menjadi kira-kira pH 7.
- Di dalam usus balus pencernaan protein berlanjut.
- Masuknya asam amino dalam usus dua belas jari merangsang pengeluaran enzim proteolitik dan peptidase, yang mempunyai pH optimum 7-8.
- Tiga di antaranya, tripsin. kimotripsin. dan karboksipeptidase, dihasilkan oleh sel-sel eksokrin pankreas sebagai bentuk zimogennya yang tidak aktif, tripsinogen. kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase.
- Sintesis enzim-enzim ini sebagai prekursor yang tidak aktif melindungi sel-sel eksokrin terhadap kerusakan akibat serangan enzim proteolitik.
- Setelah tripsinogen memasuki usus halus molekul ini diubah menjadi bentuk aktifnya, tripsin oleh enterokinase. enzim proteolitik khusus yang dikeluarkan oleh sel-sel usus.
- Bila beberapa molekul tripsin bebas telah terbentuk, maka tripsin bebas tersebut dapat mengkatalisis pengubahan tripsinogen menjadi tripsin.
- Pembentukan tripsin bebas adalah akibat terlepasnya heksapeptida dari ujung amino rantai tripsinogen.
- Seperti yang telah lihat, tripsin menghidrolisis ikatan-ikatan peptida dengan gugus karbonil pada residu lisin dan arginin
- Kimotripsinogen mempunyai suatu rantai polipeptida dengan sejumlah ikatan-ikatan disulfida antara rantai.
- Bila kimotripsinogen mencapai usus halus, moiekul ini akan diubah menjadi kimotripsin oleh tripsin, yang memecah satu rantai panjang polipeptida kimotripsinogen pada dua titik dengan cara memotong dipeptida.
- Meskipun demikian, ketiga bagian yang terbentuk dari rantai kimotripsinogen asal tetap terikat bersama oleh jembatan disuffida.
- Kimotripsin menghidrolisis ikatan-ikatan peptida yang mengandung residu-residu fenilalanin. tirosin dan triptofan .
- Dengan demikian tripsin dan kimotripsin menghidrolisis polipeptida-polipeptida yang dihasilkan dari ditas pepsin di dalam perut, menjadi peptida-peptida yang lebih kecil.
- Tahap pencernaan protein ini terjadi dengan sangat efisien sebab pepsin, tripsin dan kimotripsin menghidrolisis rantai polipeptida pada asam-amino khusus
- Degradasi peptida rantai pendek di dalam usus halus sekarang diselesaikan oleh peptidase lainnya.
- Yang pertama adalah karboksipeptidase. suatu enzim yang mengandung unsur seng, yang dibuat oleh pankreas sebagai zimogen yang tidak aktif, yaitu prokarboksipeptidase.
- Karboksipeptidase melepaskan residu gugus ujung karboksil secara berturut-turut dari peptida. Usus halus mengeluarkan suatu aminopeptidase. yang dapat menghidrolisis residu amino bagian ujung secara berurutan dari peptida-peptida pendek.
- Dengan kerja bertahap enzim-enzim proteolitik dan peptidase tersebut, protein-protein yang termakan akhirnya dihidrolisis untuk menghasilkan suatu campuran asam-asam amino bebas, yang kemudian diangkut melalui sel-sel epitel yang melapisi usus halus.
- Asam 10 tersebut kemudian masuk ke dalam pembuluh darah di dalam vili dan diangkut menuju hati
Pencernaan Lemak
- Pencernaan senyawa-senyawa triasilgliserol dimulai di dalam usus halus.
- Ke dalam organ inilah zimogen prolipase dikeluarkan oleh pankreas.
- Di dalam usus halus tersebut, zimogen kemudian diubah menjadi lipase yang aktif, yang dengan adanya garam-garam empedu (lihat di bawah) dan protein khusus yang disebut kolipase. mengikat tetesan-tetesan senyawa triasilgliserol dan mengkatalisis pemindahan hidrolitik atau dua residu asam lemak bagian luar sehingga dihasilkan suatu campuran asam-asam lemak bebas sebagai senyawa sabun dengan Na+atau K+) dan senyawa 2-monoasilgliserol.
- Sebagian keci1 dari senyawa triasilgliserol masih ada yang tetap tidak dihidrolisis.
- Senyawa sabun asam lemak dan senyawa asilgliserol yang tidak terpecahkan diemulsifikasi menjadi bentuk butir-butir halus oleh peristalsis, yaitu suatu gerakan mengaduk pada usus. dibantu oleh garam-garam empedu dan monoasilgliserol, yang merupakan molekul-molekul amfipatik dan memberikan efek deterrgen.
- Asam-asam lemak dan senyawa-senyawa monoasilgliserol di dalam butir-butir cairan tersebut diserap oleh sel-sel usus, di mana sebagian besar senyawa-senyawa tersebut dirangkai kembali menjadi triasilgliserol.
- Senyawa-senyawa triasilgliserol tersebut tidak masuk ke dalam pembuluh darah kapiler, tetapi masuk ke dalam lakteal. yaitu kelenjar pembuluh limpa yang kecil di dalam vili. Limpa yang menyerap isi usus kecil ini disebut khile (getah lemak) yang kelihatan seperti susu setelah makan makanan berkadar lemak tinggi, akibat suspensi kilomikron, yaitu butiran dari triasilglisi yang teremulsi baik dan bergaris tengah kira-kira 1 mm.
- Kilomikron dilapisi oleh fosfolipida hidrofilik dan protein khusus, yang berfungsi untuk menjaga agar kilomikron tetap tersuspensi.
- Kilornikron keluar dari saluran toraks menuju pembuluh subklavi.
- Setelah makan makanan berlemak tinggi plasma darah menjadi terlihat keruh oleh tingginya konsentrasi kilomikron.
- Akan tetapi warna keruh tersebut hilang dalam waktu 1 atau 2 jam, ketika triasilgliserol di tarik dari darah terutama oleh jaringan adiposa
- Emulsifikasi dan pencernaan lemak di dalam usus halus dimungkinkan dengan adanya garam-garam empedu.
- Garam-garam empedu manusia yang terutama adalah natrium-glikokolat dan natrium taurokolat turunan dari asam kolat, adalah empat jenis asam empedu utama yang terdapat dalam jumlah besar.
- Garam-garam empedu merupakan bahan pengemulsi kuat yang disekresikan oleh hati dalam empedu yang selanjutnya mengeluarkan isinya ke bagian atas usus halus.
- Setelah asam-asam lemak dan senyawa monoasilgliserol dari butir lemak yang teremulsi diserap di dalam bagian bawah usus halus, garam-garam empedu yang membantu proses ini juga diserap kembali.
- Garam-garam empedu tersebut kembali ke hati untuk kemudian digunakan lagi berkali-kali.
- Dengan demikian garam-garam empedu secara tetap berdaur di antara hati dan usus kecil.
- Garam-garam empedu sangat penting di dalam penyerapan tidak hanya bagi zat-zat triasilgliserol tetapi bagi semua makanan berlemak yang dapat larut.
- Apabila terjadi kekurangan dalam pembentukan pengeluaran gararn-garam empedu yang terjadi pada beberapa penyakit, lemak-lemak yang tidak tercerna dan tidak terserap akan tampak pada tinja.
- Dalam keadaan-keadaan seperti itu, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, A, D, E, dan K tidak terserap secara sempurna dan dapat mengakibatkan kekurangan vitamin A
Larutan Benedict
- Larutan Benedict adalah larutan yang mengandung ion-ion tembaga(II) yang dikompleks dalam sebuah larutan basa.
- Larutan Benedict mengandung ion-ion tembaga(II) yang membentuk kompleks dengan ion-ion sitrat dalam larutan natrium karbonat.
- Pengompleksan ion-ion tembaga(II) dapat mencegah terbentuknya sebuah endapan – kali ini endapan tembaga(II) karbonat.
- Benedict merupakan reagen yang dapat membuktikan adanya zat yang mengandung glukosa dan turunannya, hasil yang positif memberikan endapan berwarna merah bata karena terbentuknya ikatan antara atom Cu atau tembaga yang berikatan dengan gugus aldehid dari glukosa yang bersifat aktif.
- Pada keadaan ini atom tembaga yang berada pada bentuk ioniknya dengan bilangan oksidasi 2 akan membentuk ikatan ionik dengan oksigen pada sisi aldehid atau keton membentuk endapan Tembaga(II) Oksida.
Toluen
- Toluen memiliki rumus struktur C7H8. Massa relative (Mr) 92,14 g/mol. Densitas toluen 0,8714 g/cm³. Sifat reaksi toluene pada kondisi 15 °C, 0,8669 g/cm³ (20 °C). mudah terbakar (
- Toluen berfungsi sebagai pelarut materi organik sekaligus sebagai pengawet tanpa merubah struktur/ konformasi senyawa organik yang diawetkannya.
- Biasa digunakan dalam mikroteknik untuk membuat preparat apusan dari suatu untuk tujuan tertentu, membantu melekatkan pada kaca objek.
- Toluen ini bersifat nonpolar, sehingga tidak bisa bercampur dengan pelarut polar seperti air
Amilum
- Amilum digunakan sebagai sumber zat pati yang dapat dicerna oleh enzim amilase
Biuret
- Biuret merupakan reagen yang bersifat basa, sehingga gugus amin dari asam amino bertindak sebagai asam Dengan membentuk NH4+.
- Reaksi menghasilkan senyawa basa NH4OH yang menyebabkan larutan berwarna ungu
Minyak goreng
- Minyak goreng termasuk dalam lemak netral. Lemak netral adalah persenyawaan asam lemak dengan gliserol.
- Tiga molekul asam lemak (rantai panjang atom karbon dan hidrogen dengan satu gugugs karboksil di salah satu ujungnya) berikatan kovaln dengan satu molekul gliserol (satu molekul terdiri dari tiga karbon dengan tiga sisi gugus hidroksil) melalui proses sintesis dehidrasi.
- Minyak cenderung cair pada suhu kamar
Gliserin
- Gliserin adalah cairan bening, banyak dipakai untuk membuat sediaan obat.
- Persenyawaan gliserin dengan asam lemak membentuk lemak
Telur
- Telur ayam mempunyai struktur yang sangat khusus yang mengandung zat gizi yang cukup untuk mengembangkan sel yang telah dibuahi menjadi seekor anak ayam.
- Ketiga komponen pokok telur adalah kulit telur, putih telur a albumin dan kuning telur.
- Albumin mengandung protein, glukosa, lemak, garam dan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar