Rabu, 08 Oktober 2014

Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah

Kurang darah adalah istilah awam untuk menyebutkan keadaan anemia yaitu kadar hemoglobin (hb) darah yang rendah atau kurang dari normal. Sedangkan darah rendah adalah kekuatan pompa jantung yang dibandingkan dengan tahanan yang ada di perifir atau pembuluh darah tepi. Secara sederhana mungkin bisa dibedakan kalau tekanan darah rendah yaitu tekanan darah dalam pembuluh darah yang berkurang sedangkan darah rendah yaitu zat dalam darah itu sendiri berkurang atau alau darah rendah itu tekanan darahnya yang rendah atau lemah, ini diukurnya dengan menggunakan tensi meter. Sedangkan anemia adalah butir darah merahnya yang berkurang, ini diukurnya pakai Hb meter
Hemoglobin tersebut terdapat pada sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh organ tubuh. Oleh karena itu apabila seseorang kurang darah (anemia) maka akan mengeluh lemah (fatique) karena
oksigen yang ke jaringan dan organ tubuh berkurang.
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki sel-sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang memadai ke setiap organ dan jaringan tubuhnya. Gejalanya bervariasi, mulai dari kelelahan, muka pucat, jantung berdetak cepat tapi tak beraturan, sesak napas, nyeri dada, pening, gangguan kognitif, hingga tangan terasa dingin, begitu pula dengan kaki serta sakit kepala.
Anemia merupakan kekurangan jumlah atau volume sel darah merah di tubuh. Dimana sel darah merah ini mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Otomatis ketika hemoglobin ini berkurang maka kadar oksigen dalam tubuh juga akan berkurang dan mengakibatkan pola napas yang tidak stabil sebagai kompensasi adanya gangguan gas dalam tubuh.
Penyebab paling umum anemia adalah kekurangan zat besi. Kebanyakan dari wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami anemia sampai ia menjalani tes darah seperti pada waktu donor darah atau tes darah lengkap. Wanita lebih beresiko mengalami anemia daripada pria. Hal ini dikarenakan wanita setiap bulannya kehilangan darah pada saat menstruasi dan harus memproduksi banyak darah.
Kekurangan darah dapat memberikan gejala paling umum berupa lemas letih dan lesu. Gejala lainnya dapat berupa sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sampai emosional. Jika anemia sudah parah, maka dapat membuat anda pucat, kuku rapuh, pusing, bagian putih mata anda menjadi kebiruan, sesak nafas, lidah yang nyeri. Anemia terkadang sulit dihindari pada kondisi normal seperti pada saat menstruasi. Pengobatannya adalah dengan mengobati penyebabnya, seperti menghentikan pendarahan yang terjadi.
Kurang darah atau anemia dapat dicegah dengan konsumsi makanan yang tinggi akan zat besi. Diantaranya adalah daging merah, ikan, ayam, hati ayam, telur, kacang-kacangan dan sayur hijau. Kurangi konsumsi kopi dan teh, terutama saat anda sedang makan. Minuman ini membuat tubuh anda sulit untuk menyerap zat besi yang ada pada makanan anda. Pastikan juga anda mendapat asupan asam folat dan vitamin B12 pada makanan anda, atau dari suplemen. Suplemen peningkat zat besi atau penambah darah juga baik untuk dikonsumsi secara rutin, terutama apabila anda sedang menstruasi.
Anemia sendiri sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, tetapi merupakan gejala dari penyakit lain. Mengetahui gejala dari anemia juga sangat penting karena anemia bisa menjadi sebuah indikator adanya gangguan kesehatan lain.
Pada anemia akut, gejala yang muncul adalah:
Pucat mendadak
Keringat dingin
Hingga pingsan dan kematian
Sedangkan  darah rendah atau lengkapnya penyakit tekanan darah alias hipotensi menunjukkan kondisi dimana tekanan darah Anda lebih rendah dari tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Tekanan darah normal adalah jika memiliki sistolik (batas atas saat jantung kerja) 120 mmHg dan diastolik (batas bawah saat jantung istirahat) 80 mmHg atau sering disebut 120/80 mmHg.
Orang dikatakan mengalami tekanan darah rendah jika tekanan sistolik (angka atas dalam pembacaan tekanan darah) kurang dari 90 mmHg atau nilai tekanan diastolik (angka bawah dalam pembacaan tekanan darah) kurang dari 60 mmHg. Penyebab tekanan darah rendah bisa akibat dehidrasi hingga gangguan pada sinyal otak yang mengatur tentang pemompaan darah.
Dalam hal ini 120 mmHg menunjukkan tekanan darah sistolik (tekanan darah saat terjadi kontraksi otot jantung) dan 80 mmHg merupakan tekanan darah diastolik (tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi atau tengah beristirahat). Menurut pakar, tekanan darah rendah baru dapat terjadi jika tekanan sistoliknya kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastoliknya di bawah 60 mmHg.
Pada orang yang mengalami tekanan darah rendah biasanya ditandai dengan gejala seperti berikut :
Sering pusing dan keringat dingin
Mudah merasakan kantu dan sering menguap
Mata sering terasa berkunang-kunang dan penglihatan kurang jelas terutama setelah duduk lama lalu berjalan
Mudah kelelahan dan tak bertenaga  bahkan sering mengalami pingsan.
Wajah terlihat pucatkarena suplai darah keseluruh jaringan tubuh tidak maksimal.
Kurang Darah bisa diatasi dengan meminum suplemen penambah darah yang mengandung zat besi dan vitamin C, konsumsi makanan seperti tersebut daging dan sayuran hijau, konsumsi vitamin C untuk mengikat zat besi dalam makanan yang Anda konsumsi.
Jangan minum teh setelah makan daging. Sebab, menurut sejumlah penelitian, ada zat bernama tannin dalam teh yang justru bisa menghambat penyerapan zat besi.
Darah Rendah bisa diatasi dengan banyak memakan masakan yang banyak mengandung garam. Tentu, dalam kadar yang tetap terukur, minum lebih banyak cairan, bagi yang suka olahraga, cairan yang mengandung natrium dan potasium sangat disarankan, kurangi kopi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar